Jumat, 09 Maret 2012

penyediaan air bersih

PENDAHULUAN
Air adalah sangat penting bagi kehidupan manusia. Manusia akan lebih cepat meninggal karena kekurangan air daripada makanan. Di dalam tubuh manusia itu sendiri sebagian besar terdiri dari air. Kebutuhan air sangat kompleks antara lain untuk minum, masak, mandi, mencuci dan sebagainya. Menurut WHO di Negara – negara maju tiap orang memerlukan air antara 60 – 120 liter per hari.
Di antara kegunaan – kegunaan air tersebut, yang sangat penting adalah untuk minum,. Oleh karena itu, untuk keperluan minum air harus mempunyai persyaratan khusus agak air tersebut tidak menimbulkan penyakit bagi manusia. Kebutuhan air tersebut bervariasi dan tergantung pada keadaan iklim, standar kehidupan, dan kebiasaan masyarakat. Selain itu, air juga dipergunakan untuk memasak, mencuci, mandi, dan membersihkan kotoran yang ada disekitar rumah. Air juga digunakan untuk keperluan industry, pertanian, pemadam kebakaran, tempat rekreasi, transportasi, dan lain-lain.
Ditinjau dari sudut ilmu kesehatan masyarakat, penyediaan sumber air bersih harus dapat memenuhi kebutuhan masyarakat karena penyediaan air bersih yang terbatas memudahkan timbulnya penyakit di masyarakat.

PEMBAHASAN
A. Standar Air Bersih dan Aman

Air yang diperuntukkan bagi konsumsi manusia harus berasal dari sumber yang bersih dan aman. Batasan-batasan sumber air yang bersih dan aman tersebut antara lain :
a. Bebas dari kontaminasi kuman atau penyakit
b. Bebas dari substansi kimia yang berbahaya dan beracun
c. Tidak berasa dan tidak berbau
d. Dapat dipergunakan untuk mencukupi kebutuhan domestic dan rumah tangga
e. Memenuhi standart minimal yang ditentukan oleh WHO atau Departemen kesehatan RI

Berikut standar-standar untuk kelayakan air minum yang berlaku di Indonesia, menurut Permenkes RI No.01/Birhubmas/I/1975
• Standar fisik : suhu, warna, bau, rasa, kekeruhan
• Standar biologis : kuman parasit, pathogen, bakteri golongan koli (sebagai patokan adanya pencemaran tinja)
• Standar kimia : pH, jumlah zat padat, dan bahan kimia lain
• Standar radioaktif : radioaktif yang mungkin ada dalam air
Air dinyatakan tercemar bila mengandung bibit penyakit, parasit, bahan-bahan kimia yang berbahaya, dan sampah atau limbah industri



B. Sumber Air Tawar

Air yang berada di permukaan bumi ini dapat berasal dari berbagai sumber. Berdasarkan letak sumbernya, air tawar dapat dibagi menjadi 3, yaitu :
a. Air Angkasa (Hujan)
Air angkasa atau air hujan merupakan sumber utama air di bumi. Walau pada saat presipitasi merupakan air yang paling bersih, namun air tersebut cenderung mengalami pencemaran ketika berada di atmosfer.

b. Air Permukaan
Air permukaan merupakan salah stu sumber penting bahan baku air bersih. Suber-sumber air permukaan meliputi badan-badan air seperti sungai, laut, danau, telaga, waduk, rawa, terjun, selokan,parit, bendungan dan sumur permukaan. Air terjun dapat dipakai untuk sumber air di kota-kota besar karena air tersebut sebelumnya sudah dibendung oleh alam dan jatuh secara gravitasi. Air ini tidak tercemar sehingga tidak membutuhkan purifikasi bacterial.

Sumber air permukaan yang berasal dari sungai, selokan, dan aparit mempunyai persamaan yaitu airnya mengalir dan dapat menghanyutkan bahan yang tercemar. Sumber air permukaan yang berasal dari rawa, bendungan, dan danau memiliki air yang tidak mengalir, tersimpan dalam waktu yang lama dan mengandung sisa-sisa pembusukan alam, misalnya, pembusukan tumbuh-tumbauhan, ganggang, fungi dan lain-lain. Sedangkan air permukaan yang berasal dari air laut mengandung kadar garam yang tinggi sehingga jika akan akan digunakan untuk air minum, air tersebut harus menjalai proses ion-exchange.

c. Air Tanah
Air tanah merupakan sebagian dari air hujan yang mencapai permukaan bumi dan menyerap ke dalam lapisan tanah dan menjadi air tanah. Sebelum mencapai lapisan tempat air tanah, air hujan akan menembus beberapa lapisan tanah dan menyebabkan terjadinya kesadahan pada air (hardness of water). Kesadahan pada air ini menyebakan air mengandung zat-zat mineral dlam konsentrasi. Zat-zat mineral tersebut, antara lain kalsium, magnesium logam berat seperti Fe dan Mn. Akibatnya, apabila kita menggunakan air sadah untuk mencuci, sabun yang kita gunakan tidak akan berbusa dan bila diendapkan akan terbentuk endapan semacam kerak.

C. Syarat-syarat Air Minum yang Sehat

Agar air minum tidak menyebabkan penyakit, maka air tersebut hendaknya di usahakan memenuhi persyaratan-persyaratan kesehatan, setidak-tidaknya diusahakan mendekati persyaratan tersebut. Air yang sehat harus mempunyai persyaratan sebagai berikut :
a. Syarat fisik
Persyaratan fisik untuk air minum yang sehat adalah bening (tidak berwarna), tidak berasa, suhu di bawah suhu udara di luarnya, sehingga dalam kehidupan sehari-hari. Cara mengenal air yang memenuhi persyaratan fisik ini tidak sukar
b. Syarat bakteriologis
Air untuk keperluan minum yang sehat harus bebas dari segala bakteri, terutama bakteri pathogen. Cara untuk mengetahui apakah air minum terkontaminasi oleh bakteri pathogen, adalah dengan memeriksa sampel (contoh) air tersebut. Dan bila dari pemeriksaan 100 cc air terdapat kurang dari 4 bakteri E. coli maka air tersebut sudah memenuhi syarat kesehatan.
c. Syarat kimia
Air minum yang sehat harus mengandung zat – zat tertentu di dalam jumlah yang tertentu pula. Kekurangan atau kelebihan salah satu zat kimia di dalam air, akan menyebabkan gangguan fisiologis pada manusia.

Sesuai dengan prinsip teknologi tepat guna di pedesaan maka air minum yang berasal dari mata air dan sumur dalam adalah dapat diterima sebagai air yang sehat, dan memenuhi ketiga persyaratan tersebut di atas, asalkan tidak tercemar oleh kotoran-kotoran terutama kotoran manusia dan binatang. Oleh karena air, maka air atau sumur yang ada di pedesaan harus mendapatkan pengawasan dan perlindungan agar tidak dicemari oleh penduduk yang menggunakan air tersebut.

D. Sumber-sumber Air Minum

Pada prinsipnya semua air minum dapat di proses menjadi air minum. Sumber – sumber ini dapat digambarkan :
1. Air hujan
Air hujan dapat ditampung kemudian dijadikan air minum. Tetapi air hujan tidak mengandung kalsium. Oleh karena itu, agar dapat dijadikan air minum yang sehat perlu ditambahkan kalsium di dalamnya.
2. Air sungai dan air danau
Menurut asalnya sebagian dari air sungai dan air danua ini juga dari air hujan yang mengalir melalui saluran – saluran ke dalam sungai atau danau ini. Kedua sumber air ini sering juga disebut air permukaan. Oleh karena air sungai dan danau ini sudah terkontaminasi atau tercemar oleh berbagai macam kotoran, maka bila akan dijadikan air minum harus di olah terlebih dahulu.
3. Mata air
Air yang keluar dari mata air ini biasanya berasal dari mata air tanah yang muncul secara alamiah. Oleh karena itu, air mata air ini bila belum tercemar oleh kotoran sudah dapat dijadikan air minum langsung. Tetapi karena belum yakin apakah betul belum tercemar, maka alangkah baiknya air tersebut direbus dahulu sebelum diminum.
4. Air sumur dangkal
Air ini keluar dari dalam tanah, maka juga disebut air tanah. Air berasal dari lapisan air di dalam tanah yang dangkal. Dalamnya lapisan air ini dari permukaaan tanah dari tempat yang satu ke yang lainnya berbeda – beda. Biasanya berkisar antara 5 sampai dengan 15 meter dari permukaan tanah. Air sumur pompa dangkal ini belum begitu sehat , kareana kontaminasi kotoran dari permukaan tanah masih ada. Oleh karena itu, perlu direbus dahulu sebelum diminum.
5. Air sumur dalam
Air ini berasal dari lapisan air kedua didalam tanah. Dalamnya dari permukaan tanah biasanya di atas 15 meter. Oleh karena itu, sebagian besar air sumur dalam ini sudah cukup sehat untuk dijadikan air minum yang langsung ( tanpa melalui pengobatan )

E. Pengelolaan Air Minum Secara Sederhana

Sumber-sumber air minum pada umumnya dan pada khususnya di daerah perdesaan tidak terlindungi, sehingga air tersebut tidak atau kurang memenuhi persyaratan kesehatan, untuk itu perlu pengolahan terlebih dahulu, ada beberapa cara pengolahan air minum antara lain :
1. Pengolahan secara alamiah
Pengolahan ini dilakukan dalam bentuk penyimpanan dari air yang diperoleh dari berbagai sumber seperti air danau, air kali, air sumur dsb. Didalam penyimpanan ini air didiamkan untuk beberapa jam di tempatnya. Kemudian akan terjadi kongulasi zat-zat yang terdapat di dalam air, dan akhirnya terbentuk endapan. Air akan menjadi jernih karena partikel-partikel yang ada dalam air akan ikut mengendap.
2. Pengolahan air dengan menyaring
Penyaringan air secara sederhana dapat dilakukan dengan krikil, ijuk, dan pasir.
3. Pengolahan air dengan menambah zat kimia
Zat kimia yang digunakan dapat berupa 2 macam yakni zat kimia yang berfungsi untuk kongulasi, dan akhirnya mempercepat pengendapan misalnya tawas. Zat kimia yang kedua adalah berfungsi untuk menyucihamakan / membunuh bibit penyakit yang ada di dalam air misalnya chlor.
4. Pengolahan air dengan mengalirkan udara
Tujuan utamanya adalah untuk menghilangkan rasa dan bau yang tidak enak, menghilangkan gas-gas yang tidak diperlukan, misalnya CO2 dan juga menaikkan derajat keasaman air.
5. Pengolahan air dengan memanaskan sampai mendidih
Tujuannya untuk membunuh kuman – kuman yang terdapat pada air, pengolahan semacam ini lebih tepat hanya untuk konsumsi kecil, misalnya untuk kebutuhan rumah tangga, dilihat dari segi konsumennya pengolahan air pada prinsipnya dapat digolongkan menjadi 2 yaitu :
1) Pengolahan air minum untuk umum
a. Penampungan Air hujan
Air hujan dapat di tampung di dalam suatu dam (danau buatan), yang di bangun berdasarkan partisipasi masyarakat setempat. Semua air hujan dialihkan ke danau tersebut melalui alur-alur air. Kemudian di sekitar danau tersebut dibuat sumur pompa atau sumur gali untuk umum. Air hujan juga dapat ditampung dengan bak-bak ferosemen, dan di sekitarnya air dibangun atap-atap untuk mengumpulkan air hujan. Di sekitar bak tersebut dibuat saluran-saluran keluar untuk pengambilan air untuk umum. Air hujan baik yang berasal dari sumur (danau) dan bak penampungan tersebut secara bakteriologik belum terjamin, untuk itu maka kewajiban keluarga-keluarga untuk memasaknya sendiri, misalnya dengan merebus air tersebut.


b. Pengelolaan Air sungai
Air sungai dialirkan ke dalam suatu bak penampungan 1, melalui saringan kasar yang dapat memisahkan benda-benda padat dalam parkitel besar. Bak penampung 1 tadi diberi saringan yang terdiri dari ijuk pasir, kerikil dan sebagainya. Kemudian air dialihkan ke bak penampung ke II di sini dibubuhkan tawas dan chlor. Dari sini baru dialihkan ke penduduk atau diambil penduduk sendiri langsung ke tempat itu. Agar bebas dari bakteri, bila air akan diminum masih memerlukan direbus terlebih dahulu.

c. Pengelolaan Mata Air
Mata air yang secara alamiah tmbul di desa-desa cemar oleh kotoran. Dari sini air tersebut dapat dialihkan ke rumah-rumah penduduk melalui pipa-pipa bamboo, atau penduduk dapat langsung mengambilnya sendiri ke sumber yang sudah terlindungi.

2) Pengolahan air untuk rumah tangga
a. Air sumur
Air sumur pompa, terutama air sumur pompa dalam sudah cukup memenuhi persyaratan kesehatan. Tetapi sumur pompa ini di daerah perdesaan masih mahal, di samping itu, teknologi masih dianggap tinggi untuk masyarakat perdesaan. Yang lebih umum di daerah perdesaan adalah sumur gali. Agar air sumur pompa gali ini tidak tercemar oleh kotoran di sekitarnya, perlu adanya syarat -syarat sebagai berikut :
• Harus ada bibir sumur, agar bila musim hujan tiba air tanah tidak akan masuk ke dalamnya
• Pada bagian atas kurang lebih 3 m dari permukaan tanah harus di tembok, agar air dari atas tidak dapat mengotori air sumur
• Perlu diberi lapisan kerikil di bagian bawah sumur tersebut untuk mengurangi kekeruhan. Sebagai pengganti kerikil, ke dalam sumur ini dapat dimasukan suatu zat yang dapat membentuk endapan, misalnya aluminium sulfat (tawas).
• Membersihkan air sumur yang keruh ini dapat dilakukan dengan menyaringnya dengan saringan yang dapat dibuat sendiri dari kaleng bekas.
Secara teknis sumur dapat dibagi menjadi menjadi 2 jenis :
a) Sumur Dangkal (shallow well)
Sumur semacam ini memiliki sumber air yang berasal dari resapan air hujan di atas permukaan bumi terutama di daerah dataran rendah. Jenis sumur ini banyak terdapat di Indonesia dan mudah sekali terkontaminasi air kotor yang berasal dari kegiatan mandi-cuci-kakus (MCK) sehingga persyaratan sanitasi yang ada perlu sekali diperhatikan.
b)Sumur Dalam (deep well)
Sumur ini memiliki sumber air yang berasal dari proses purifikasi alami air hujan oleh lapisan kulit bumi menjadi air tanah. Sumber airnya tidak terkontaminasi dan memenuhi persyaratan sanitasi.
Tabel. perbedaan antara sumur dangkal dan sumur dalam
Sumur Dangkal Sumur Dalam
Sumber air Air permukaan Air tanah
Kualitas air Kurang baik Baik
Kualitas bakteriologis Kontaminasi Tidak terkontaminasi
Persediaan Kering pada musim kemarau Tetap ada sepanjang tahun

Sumur Sanitasi
Sumur sanitasi adalah jenis sumur yang telah memenuhi persyaratan sanitasi dan terlindung dari kontaminasi air kotor. Untuk membuat sumur sanitasi, persyaratan berikut ini harus dipenuhi :
• Lokasi
Langkah pertama adalah menentukan tempat yang tepat untuk membangun sumur. Sumur harus berjarak minimal 15meter dan terletak lebih tinggi dari sumber pencemaran seperti kakus, kandang ternak, tempat sampah, dsb.
• Dinding sumur
Dinding sumur harus dilapisi dengan batu yang disemen. Pelapisan dinding tersebut pling tidak sedalam 6 meter dari permukaan tanah.
• Dinding parapet
Dinding parapet merupakan dinding yang membatasi mulut sumur dan harus dibuat setinggi 70-75 cm dari permukaan tanah. Dinding ini merupakan satu kesatuan dengan dinding sumur.
• Lantai kaki lima
Lantai kaki lima harus terbuat dari semen dan lebarnya lebih kurang 1 meter ke seluruh jurusan melingkari sumur debgan keiringan sekitar 10 derajat kea rah tempat pembuangan air (drainase)
• Drainase
Drainase atau saluran pembuangan air harus dibuat menyambung dengan parit agar tidak terjadi genangan air disekitar sumur.
• Tutup sumur
Sumur sebaiknya ditutup dengan penutup terbuat dari batu terutama pada sumur umum. Tutup semacam itu dapat mencegah kontaminasi langsung pada sumur.
• Pompa tangan/listrik
Sumur harus dilengkapi dengan pompa tangan/listrik. Pemakaian timba dapat memperbesar kemungkinan terjadinya kontaminasi.
• Tanggung jawab pemakai
Sumur umum harus dijaga kebersihannya bersama-sama oleh masyarakat karena kontaminasi dapat terjadi setiap saat.
• Kualitas
Kualitas air perlu dijaga terus melalui pelaksanaan pemeriksaan fisik, kimia maupun pemeriksaan bakteriologis secara teratur, terutama pada saat terjadinya wabah muntaber atau penyakit saluran pencernaan lainnya.
b. Air hujan
Kebutuhan rumah tangga akan air dapat pula dilakukan melalui penampungan air hujan. Tiap-tiap keluarga dapat melakukan penampungan air hujan dari atapnya masing-masing melalui aliran talang. Pada musim hujan hal ini tidak jadi maslah, tetapi pada musim kemarau mungkin menjadi masalah. Untuk mengatasi keluarga memerlukan tempat penampungan air hujan yang lebih besar agar mempunyai tendon (storage) untuk musim kemarau.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar